meta keyword --->

Friday 29 May 2015

Perbedaan Broadcast (BC) dan Multimedia (MM) Part 1

Diskusi di group Whats up  AGBI diawali dari seorang teman pengajar di SMK N 1 Kendal, mempertanyakan apa beda Multimedia dan Broadcast? Diskusi ini akan mejadi kunci terurainya perbedaan Broadcast dan Multimedia, diskusi ini juga saya akan bagi menjadi 2 sesi.

Bu Laila : Animo masuk broadacast di Kendal juga masih rendah.. ini PR buat kita. Kemarin Pak Try, Ulin konsen ke workshop film pendek dan pemutaran BIORA/Bioskop Rakyat alhamdulillah dengan berpeluh-peluh akhirnya banyak anak-anak SMP dan masyarakat umum yang melek dengan jurusan kita (Broadcast).
Kemudian Bu lela menunjukkan poster dan beberapa foto yang berkaitan dengan kegiatan tersebut di atas dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh SMK N 1 Kendal.

Saya (Anton): ini memang PR besar buat kita tidak hanya di Kendal tetapi di semua daerah.. Lucunya mereka hanya tahu SMK Multimedia adalah SMK Film dan TV.. jadi broadcast masih asing bagi mereka.

Bu Laila : Saya tetep konsern pure di broadcast.. andai nuwun sewu temen-teman MM konsern ke ranah kita (BC) ada baiknya punya konsekuensi yang jelas, karena kita (BC) sudah di rel yang jelas. Saya sampai bilang ke kajur MM kalau memang njenengan pengin membuat film pendek, dukumenter, program tv ya harus ganti baju.

Saya : hue..hue.. leres niku bu... MM mestinya bereksplorasi dengan komputer.. saya sudah berdiskusi dengan dosen saya Mas Naratama faktanya di AS sana MM lebih kepada karya interaktif. Ini WAnya Mas Nara "Multimedia reaches variuos aspects, tapi intinya to generate the source of computer through images, text, animation sampai foto, video dan interactive messages. Dan video adalah salah satu source dari multimedia, nah yang penting adalah memaksimalkan semua source ini untuk tujuan komunikasi lewat sosial media dan digital online".

Laila : Yes it's true.. silahkan rekan-rekan MM concern how to create of interactive media, so it's clear enough which is the border, isn't it?

Saya : That's right

Bu Laila : So.. we must serious to face this distinguinish problem... it's not fair they want, if we respect their job disc. So the must obey of the rule... ah it's not fair..

Pak Affras : Terima kasih teman-teman SMK N 1 Kendal sudah berani menagtakan yang benar tentang broadcast ini itu dan multimedia itu yang itu.. bukan ini!! Buat teman-teman AGBI kita harus bersama-sama dengan saudara kita MM untuk membagi roti yang jelas, generasi mendatang harus membuat garapan (karya) dan komptenesi yang real.

Bu Laila : hopefully... there is a way to ever come this matter wisely :) love AGBI harga mati prestasi kita juga untuk AGBI

Pak Afras : Teman-teman AGBI kita harus rapatkan barisan dengan teman-teman MM untuk menyusun kurikulum yang jelas... agar industri juga jelas bisa menerima lulusan kita.

Pak Nurdiansyah : Kalau dual comptency...itu bagaiman Yah?

Ki Hartanto : Kalau boleh saya urun rembug, selama ini siswa/i MM baik yang pernah Prakerin (Praktik Kerja Industri) di Grabag TV maupun tidak, lebih dari 70% minat mereka di bidang Film dan Program TV.

Kemudian diskusi sempat terpotong dengan pembahasan agenda kegiatan AGBI di SMKN 1 Semarang tanggal 5 Juni mendatang khusus untuk Korwil Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Saya : Sama seperti di Mind 8 Pro, sebaiknya bagaimana ya Ki? Atau ada saran dari teman-teman lain.. saya pribadi kalau dapat order job Multimedia bentuknya pasti pengerjaan background motion graphic bukan untuk syuting atau foto.

Ki Hartanto : Saya pernah dengar kabar bahwa kurikulum MM akan ditinjau ulang, tapi perlu penulusuran apakah kurikulum MM sudah berdasar link & match. Yang mencemaskan ada lebih 1300 SMK jurusan MM. Terkadang sering terjadi overlap antara MM, BC, dan AN (Animasi). Kalau disetujui teman-teman saya akan programkan di LP3M IKJ sebagai program pra penelitian.

Saya : Saya bahkan pernah menemukan buku berjudul "Dasar-dasar Multimedia" ketika saya baca, saya kaget luar biasa isinya lebih kepada materi Editing Video dan Dasar-dasar produksi program acara tv.

Pak Affras : Iya betul Pak Har... kurikulum MM sedang dalam tanya jawab, di perguruan tinggi juga tidak banyak yang punya Fakultas MM dan link & match saya berkeyakinan industri belum ada.

Saya : Saya setuju Ki... Siap!! untuk mencoba membahas overlap antara MM, BC, dan AN

Pak Affras : ini PR besar buat kita Pak Har... kita perlu masukan teman-teman Perguruan Tinggi dan Indsutri.

Saya : Dunia penyiaran, perfilman, advertising, PR/communication corp sangat tipis bedanya, dominan media supportnya adalah lulusan BC, AN, dan MM

Ki Hartanto : Yang paling awal dan paling penting adalah pendataan DU/DI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dulu.

Bu Laila pun menyela dengan begitu sumringahnya melihat diskusi tentang MM vs BC + vs AN menjadi makin seru dan terlihat jelas permasalahannya.

Bu Laila : Duuh.. senengnya langsung direspon dan dibahas, semoga ada jalan terbaik Pak Tanto, Mas Anton, Pak Affras

Pak Affras : Iya Pak Har.. kalau DU/DI bidang MM yang relevan itu susah Pak, keculai DU/DI BC dan AN itu jelas Pak... Iya Mbak Lela, kita semua sudah lama juga merasakan kegalauan ini, yang pasti kami butuh masukan dari teman-teman juga agar segera ada solusi pemecahannya.

Bu Laila : Iya Pak... sedih kami di lapangan, apalagi di SMK kami ada 2 jurusan tersebut MM dan BC

Pak Affras : Data informasi dari Mbak Lela tetap kami gunakan, terima kasih sudah membangunkan tidur kami (AGBI) hehehe...

Saya : Sebenarnya cikal bakal MM itu dari mana ya? karena saya kurang tahu dari mana sumbernya? Di SMKN 1 Kendal sendiri MM berdiri sejak kapan? dan kita punya PR besar mempunyai 1300 SMK MM dan 85 SMK BC (resmi anggota AGBI) serta ... SMK ANM

Bu Laila : Sejak 2005 mas, bareng sama PPTF dulu sebelum BC, sampai sekarang overlap loh mas..

Pak Affras : Kalau sejarah awalnya itu mas, sejak ada jurusan RPL/Reparasi Perangkat Lunak dan TKJ

Pak Nurdiansyah : Nggih leres niku setunggal rumpun TKJ, MM, RPL (iya benar itu, satu rumpun TKJ, MM, RPL)

Saya : Saya dulu sempat jadi Kaprog di MM tapi tidak lama, saat itu saya mencoba membawa siswa/i ke rel pembelajaran sesuai DU/DI mereka sangat enjoy, padahal waktu itu berdampingan pula dengan jurusan BC.

Bu Laila : Kalau konsisten dan masing-masing sesuai rel sih tidak apa-apa, kalau overlap kemudian disadari atau tidak nama Multimedia lebih marketable di banding Broadcast apalagi TP3R... ribet bung... hehehe...

Pak Afras : Cuma memang Broadcast masih awam untuk kebanyakan orang, nah dulu orang-orang RPL dan TKJ dengan anak-anak IT iseng membuat program mengolah gambar/foto kemudian muncul MM, kalau mau detil nanti tanya sama Mas Ono Purbo karena saya masih ingat beliau yang cerita waktu membuat kurikulum TKJ.

Saya : Sudah semrawut dibuat kusut hehehehe... saya sependat dengan Ki Tanto untuk membuat penelitian dan penelaahan sesegera mungkin apalagi kita sudah mempunyai rumah baru AMAVKI (Asosiasi Media Audio Visual Komunitas Indonesia) dan banyak Dewan Pakar di sana.

Pak Affras : Mungkin Pak Hartanto bisa menanyakan ke Mas Ono Purbo bila ketemu hehehe... Ini teman-teman Jogja Bantul juga harus tahu lho.. Agustin dan Bu Camardini mudah-mudahan bisa ngobrol dengan Pak Gatot. Sehingga kita lebih afdol melangkah dalam membuat pra penelitian.

Ki Tanto : Istilah Multimedia sebenarnya sudah lebih lama dipakai dalam seni pertunjukan. Pertunjukan yang menggunakan media panggung, tata cahaya, audio, slide program dan video. Kemudian begitu teknologi komputer berkembang pesat berumah menjadi penggunaan teknologi komputer untuk menyusun dan menyajikan teks, audio, gambar diam dan gambar bergerak melalui tampilan grafis, interkoneksi dan jaringan untuk kepentingan komunikasi promosi, interaksi dan pertunjukan. 

Saya : Makin jelas bukan...???

Ary Agung : Setahu saya SMK jurusan MM ada sejak tahun 2002 di Malang di awali oleh SMK N 4 Malang yang notabene adalah SMK Grafika/percetakan. Berkembang menjadi SMK Grafiti alias Grafika+TI. Saya pernah ngajar di sana, salah satu output produknya adalah Multimedia Interaktif yang di dalamnya ada komponen text, graphic, animation (2D/3D), audio, dan video.

Pak Affras : Kalau pemahaman saya malah penggabungan garfis dan TI itu kemudian menjadi jurusan Animasi.

Saya: Loh.. tapi kenapa di MM itu kebanyakan syuting dan motret ya?

Pak Affras : Tentu silabus dan kurikulum yang perlu diluruskan karena dulu tidak menyertakan para ahli BC.

Agus Nuryaman : Maaf ikut nimbrung ah... Kalau di Tasik 90% yang Prakerin di TV Lokal adalah anak MM karena memang jurusan MM lebih banyak. Sedangkan jurusan BC hanya 1. Saya kira MM bisa masuk TV karena di Tasik tidak ada industri yang secara khusus begerak di bidang Multimedia. Ini yang akhirnya sekolah merubah arah materi pemeblajarannya. Jurusan MM, TKJ, dan RPL sangat diminati di Tasik dan mereka bisa saling tukar menukar untuk penerimaan siswa/i barunya. Sedangkan BC kami berdiri sendiri tidak mau menerima pindahan dari jurusan di atas yaitu MM, TKJ, dan RPL. Dan orang Tasik masih awam dengan istilah broadcast.

Ary Agung : Yang membuat ruwet ini salah satu komponen dikuatkan berdasarkan kemampuan masing-masing pengajarnya. Kalau pengajarnya kuat di video maka SMK MM jadilah SMK Film, salah satunya SMK N 1 Purwosari Kab. Pasuruan dan SMK N 1 Baduran Sidoarjo.

Agus Nuryaman : SMKN 1 Tasik masih konsisten diproduksi media interaktif ini terbukti pada saat Ujikom (UKK). Tapi yang sangat parah justru SMK swasta MM hampir tidak bisa membedakan mana SMK MM mana SMK BC. Padahal dilihat materi dan peralatannya beda.

Ary Agung : Ada lagi SMK DR. Soetomo Surabaya jurusan MM membuat kompetisi Film SMEKDORS.

Saya : hahahahha... lucunya negeri ini

Ironi memang negeri ini ketika kurikulum SMK dibuat dan dibentuk dengan cara yang terkesan terburu-buru dan asal jadi. Akibatnya ada beberapa yang menjadikan semua itu berjalan bukan pada rel utama (main power). SMK Broadcast dan SMK Multimedia dua jurusan yang sesungguhnya masih tumpang tindih, sudah begitu jurusan lain seperti Animasi, DKV (Desain Komunikasi Visual) juga ikut menindih (overlap).

Diskusi di atas serta merta bisa membuka kita yang berkecimpung di dunia SMK, kita harus berani memperbaiki Indonesia dari pendidikan yang kita ayomi.

Note :
Saya Anton Mabruri KN : Guru dan Praktisi Broadcast
Bu Laila Maghfiroh : Guru dan Kaprog SMKN 1 Kendal Broadcast
Pak Affras Sumarno : Pembina AGBI, Penggagas SMK Broadcast pejabat di Direktorat Kemendikbud
Ki Hartanto : Penasihat AGBI, Guru besar IKJ dan Ketua LP3M IKJ
Pak Nurdiansyah : Kepsek di SMK Islam Sudiman 2 AMbarawa
Mas Ary Agung W : Guru dan Karpog SMK N 3 Batu Malang
Mas Agus Nurayaman S : Guru dan Kaprog SMK N 2 Tasikmalaya

Wednesday 27 May 2015

Tips & Trik Menjadi Desainer Grafis 2 - Pesan Mudah Ditangkap

Sebelum kamu berfikir tentang desain grafis, satu hal yang penting dipahami adalah perbedaan desain grafis dan komputer grafis. hal ini karena desain grafis terkait proses menggagas/mengkreasikan suatu pesan, sedangkan komputer grafis fokus pada alat yang mewujudkan gagasan desain grafis tersebut. Karenanya, orang yang pandai komputer grafis belum tentu menjadi desainer grafis. Begitu pula sebaliknya orang yang punya jiwa dibidang seni (khususnya desain grafis ) namun tidak menguasai komputer grafis, ia akan kesulitan mewujudkan konsep desain itu sendiri.

Jika ada diantara kamu ingin menjadi desainer grafis, JANGANLAH terburu-buru mempelajari beragam software grafis beserta efek-efek kerennya. hal ini, karena banyak desainer grafis pemula yang memakai efek dan berbagai pernak-pernik background yang tidak perlu. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan terhalangi oleh efek dan pernak-pernik tersebut dan desain pun menjadi terlihat norak (kurang serasi). Jadi, sebelum kamu mendesain, sangat disarankan untuk berpikir terlebih dahulu tentang konsep apa yang ingin ditampilkan.

Hal yang harus diingat dalam membuat karya desain grafis adalah, orang awam akan melihat desain kamu dalam selintas pesan tertangkap. Maksudnya, adalah umumnya orang hanya melihat sepintas suatu poster, leaflet, khususnya spanduk atau billboard hanya dilihat para pengguna jalan dalam waktu 1 detik. Hal ini karena pengguna jalan hanya fokus pada cara untuk sampai pada tujuan.

Meskipun media cetak seperti majalah, koran, atau buku termasuk media yang dapat dibaca kapan saja. pastilah bentuk cover dan tata letak media-media tersebut juga diperhatikan oleh pembaca. Untuk itu, saya tegaskan lagi sebelum membuat suatu karya desain grafis, berfikirlah terlebih dahulu tentang konsep desain apa yang cocok, sederhana, memiliki daya tarik atau eye chatching, dan pastinya menarik untuk dibaca.

Mind 8 Production for MIND 8 Course
More info :
Ruko Tran Depok Cyber Village No. R 26
Jl. KSU Kebon Duren Kalimulya Depok ( 500 M GDC - Grand Depok City )
Tel. 021 2950 2660
[Contact: 0813 8154 2604 | 0857 0262 5758 | 0815 14337380 | 0857 8158 8908]
e mail : mind8prod@gmail.com
FB : mind 8 corporation
TW : @mindpro
web : www.mind8production.com

Tuesday 26 May 2015

Tips & Trik - Menjadi Designer Grafis

Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang, dan gambar. Bidang ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Desain Grafis berasal dari 2 kata yaitu Desain dan Grafis, kata desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan grafis pada era awalnya adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus (baca: kreatifitas khusus) dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen tersebut, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak dan desain interaksi.

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (proportion) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni. Maka dari itu seseorang yang berkecimpung dalam dunia desain yang dalam perkembangannya desain grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object. Orang yang bekerja dalam bidang ini di sebut seorang Desainer, dan seorang Desainer harus memiliki minimal 5 (lima) dimensi Keilmuan yaitu :
1. Wawasan Teknologi
2. Wawasan Sains
3. Wawasan Seni
4. Wawasan Sosial Dan Budaya
5. Wawasan Filsafat Dan Etika

Mind 8 Production
More info :
Ruko Tran Depok Cyber Village No. R 26
Jl. KSU Kebon Duren Kalimulya Depok ( 500 M GDC - Grand Depok City )
Tel. 021 2950 2660
[Contact: 0813 8154 2604 | 0857 0262 5758 | 0815 14337380 | 0857 8158 8908]
e mail : mind8prod@gmail.com
FB : mind 8 corporation
TW : @mindpro
web : www.mind8production.com

Tuesday 19 May 2015

DEFENISI LITERASI MEDIA

Disuatu petang tak sengaja saya melihat di sebuah warung kopi tempat mangkal para tukang ojek, para penghuni warung tengah asik menyaksikan berita-berita dari salah satu tayang televisi yang tidak perlu saya sebutkan. Dalam tayangan televisi tersebut jelas sekali bagaimana ia (stasiun tv) menyiarkan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan orang banyak yang tak lain dan tak bukan tentang prostitusi di negeri ini. Selang beberapa meter dari warung tersebut saya pun melihat siaran tv yang sama dengan konten yang sama 

Mari kita mencoba mendekonstruksi tayangan tersebut sudah pantaskah tayangan tersebut untuk kita lihat dan untuk kita tonton? Jawabnya bisa “iya” bisa “tidak”. Dampak tayangan televisi yang diulang-ulang cenderung akan banyak ditiru oleh penonton televisi tersebut. Apalagi dengan eksploitasi yang berlebihan maka sangat mungkin untuk penonton meniru dan mempraktikannya. Saya sendiri sering menggunakan istilah “digoreng”, sebab isu-isu lama yang sudah terjadi diangkat dibolak-balik dimasak dibumbui dan seterusnya hanya untuk meraih untung semata.

Agaknya kita ini memerlukan apa yang dinamakan literasi media. Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses. [Sumber: wikipedia]

Literasi media muncul dan mulai sering dibicarakan karena media seringkali dianggap sumber kebenaran, dan pada sisi lain, tidak banyak yang tahu bahwa media memiliki kekuasaan secara intelektual di tengah publik dan menjadi medium untuk pihak yang berkepentingan untuk memonopoli makna yang akan dilempar ke publik. Karena pekerja media bebas untuk merekonstruksikan fakta keras dalam konteks untuk kepentingan publik (pro bono publico) dan merupakan bagian dalamkebebasan pers (freedom of the press) tanggung jawab atas suatu hasil rekonstruksi fakta adalah berada pada tangan jurnalis, yang seharusnya netral dan tidak dipengaruhi oleh emosi dan pendapatnya akan narasumber, dan bukan pada narasumber. [Sumber: wikipedia]

Baca Naskah Akademik Seni Audio Visual 

Hari ini media massa sudah sangat mendominasi kehidupan kita. Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak melalui media elektronik dan media cetak, bisa berupa hiburan ataupun pendidikan, berfungsi juga untuk memberikan opini atau pendapat.

Kita tahu fungsi Media massa setidaknya ada empat, yaitu menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), membentuk opini atau pendapat (to persuade), dan menghibur (to entertain). Literasi media muncul didorong kenyataan bahwa fungsi media massa lebih dominan dalam hal menghibur, dan mengabaikan fungsi mendidik.

Media literasi muncul karena media massa dianggap telah mengabaikan fungsi mendidik dari media. Media literasi dikenal dengan istilah “melek media” di Indonesia. Menurut Potter,W.J; “Melek media adalah satu set perspektif yang aktif kita gunakan untuk membuka diri kepada media untuk menafsirkan makna pesan yang kita hadapi. Kita membangun perspektif kita dari struktur pengetahuan. Untuk membangun struktur pengetahuan kita, kita perlu alat dan bahan baku. Alat-alat adalah keterampilan kita. bahan baku adalah informasi dari media dan dari dunia nyata. aktif menggunakan berarti bahwa kita sadar akan pesan dan berinteraksi dengan mereka secara sadar.”

Media literasi bertujuan untuk:
• Membatasi PILIHAN
Media telah memprogram kita untuk berpikir bahwa seakan-akan kita memiliki banyak pilihan, namun pada kenyataannya pilihan yang disediakan sangat terbatas. Ini akibat karena masyarakat kita cenderung monoton dalam melakukan kegiatan.

• Memperkuat PENGALAMAN
Di otak kita tertanam bahwa media adalah sarana hiburan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, kita harus mengubah pandangan tersebut untuk menjadikan media bukan hanya sarana hiburan, melainkan sarana untuk mencari informasi yang bersifat positif. Seringnya kita memilah informasi di media, maka akan menjadi pengalaman tersendiri yang akan berguna di kehidupan sosial kita.

• Memperkuat PERSEPSI
Agar kita tidak mudah mendapat kesimpulan setelah menerima suatu informasi dari media masa, baik positif maupun negatif. Kita juga harus mempunyai persepsi dari diri kita masing-masing terhadap informasi tersebut. Sehingga kita mampu objektif dalam menilai dan menyimpulkan.

Perkembangan media literasi di Indonesia masih sangat minim dikarenakan masyarakat lebih mengutamakan media sebagai sarana hiburan dibanding sarana edukasi. Media literasi belum diedukasikan kepada anak-anak dan remaja melalui kurikulum sekolah, hanya ada beberapa seminar dan diskusi yang sangat sedikit.
1.Beberapa kendala yang mengakibatkan terhambatnya media literasi di Indonesia:
2.Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
3.Kecenderungan masyarakat Indonesi lebih suka menonton acara tv yang hanya menghibur.
4.Metode pendidikan Indonesia yang masih menganut interaksi satu arah.

Maka ada diposisi manakah kita ini, yang jelas masyarakat harus mulai kritis dan aktif dalam memberikan respon terhadap konten media yang sudah semakin tak terkendali, apalagi jika media sudah ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu.

Anton Mahapatih


Sunday 10 May 2015

KAMI MENCARI BROADCASTER & FILM MAKER

Kamukah yang kami cari...?! Kami sedang mencari para calon broadcaster untuk kami didik dan kami latih menjadi :

Produser
Manager Produksi
Sutradara
Scriptwriter
DOP
Gaffer (Chief Lighting)
Art Director
Audioman
Editor
Technical Director
Talent/Actor/Actrees

Ikuti seleksi programya dengan SYARAT dan KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT:

1. Mempunyai minat tinggi di bidang broadcast tv, video production, dan multimedia dibuktikan dengan mengirim sinopsis, ide cerita, dan konsep yang akan kamu garap serta wujudkan menjadi program acara tv atau film. Ke mind8prod@gmail.com atau mahapatih.anton@gmail.com kirim ke FB kami di mind 8 corporation.
2. Mempunyai prestasi akademik di sekolah tempat kamu belajar mempunyai nilai rata-rata 8,0 dibuktikan dengan menunjukan nilai raport terakhir.
3. Mempunyai prestasi non akademik di bidang seni, olah raga, dan lain-lain dibuktikan dengan sertifikat prestasi.
4. Program berlaku s.d 30 Juni 2015

Program YOUR CANDIDATE ini memberikan dana beasiswa sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk mengikuti KURUSUS di MIND 8 Couse kepada mereka yang memenuhi kriteria di atas.
YOUR CANDIDATE adalah program khusus dari Mahapatih Indonesia untuk kamu yang mempunyai minat dan cita-cita di bidang broadcast tv, video production, dan multimedia. Program ini memberikan beasiswa bagi para CANDIDATE yang memenuhi kriteria tersebut. 
More info:
Ruko Tran Depok Cyber Village No. 26
Jl. KSU Kalimulya Depok Jawa Barat (500M dari GDC - Grand Depok City/Kota Kembang)
Telpon 021 2950 2660 [Contact: 0813 8154 2604 | 0813 1880 2882]
e mail : mind8prod@gmail.com
web : www.mind8production.com

Lulus SMA atau SMK Sebaiknya ngapain?

Kegalauan luar biasa adalah pada saat kamu lulus SMA/SMK atau MA/MAK tidak punya banyak pilihan kuliah apa kerja atau kerja sambil kuliah? Pilihan itu biasanya dilatarbelakangi oleh banyak hal, mungkin keterbatasan ekonomi keluarga atau rasa malas dari diri sendiri. Yang pasti tentukan masa depanmu sejak sekarang, bukan nanti dan nanti. Sekali kamu terlambat dalam mengambil keputusan kamu tentu akan galau seumur hidupmu dan sesal berkepanjangan. 

Ada banyak pilihan yang bisa kamu lakukan ketika kamu telah menyelesaikan pendidikan SMA/MA atau SMK/MAK. Namun yang paling penting adalah bagaimana agar sebagai pribadi, kita tetap memiliki karya dan produktif. Jika lapangan kerja tidak tersedia, tidak ada dana untuk menikah, tidak ada biaya untuk kuliah, jangan pernah berkecil hati, mungkin dapat dipikirkan untuk berwirausaha. Setiap orang diberikan talenta oleh Tuhan yang sebenarnya dapat diasah dan dikembangkan. Banyak juga orang-orang sukses di negeri ini bahkan di dunia ini yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi menjadi orang yang sukses. Hal ini terjadi karena mereka mau menggali dan mengasah potensi diri, keterampilan, dan peka dan jeli dalam melihat kesempatan dan peluang yang ada. Ada 3 cara yang bisa mengubah diri kamu menjadi sesuatu yang berguna baik untuk diri sendiri dan untuk orang banyak atau dalam pandangan kamu MENJADI ORANG SUKSES. Tiga hal tersebut anatara lain: 

3. Menjadi Pekerja Mandiri (freelance) 
Pekerja mandiri artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri. Tanpa ada atasan dan bawahan. Contoh pekerja mandiri adalah pengajar les privat, desainer web, pelatih olahraga, dan sebagainya.  Untuk bekerja mandiri, kita harus punya ilmu dan keterampilan yang memadai.

Lulusan SMA bisa mengajar les privat untuk anak SD atau SMP. Tentu kita harus tahu dan menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu modal banyak hanya perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sekolah terdekat atau ke rumah-rumah yang punya anak usia sekolah.

Bagi mereka yang punya kemampuan desain web bisa menerima order pembuatan website. Order bisa diterima secara online maupun offline. Cukup dengan modal komputer dan koneksi internet anda bisa mulai bekerja sendiri. Promosi bisa dilakukan melalui media online dengan membuat website, blog atau menyebarkan informasi di media sosial.

Jagoan olahraga bisa menjadi pelatih untuk anak-anak. Caranya sederhana kita bisa bekerjasama dengan pemilik lapangan futsal, lapangan bola, bulutangkis dan semacamnya. Kita akan membuat klub olahraga untuk anak-anak dengan latihan rutin. Tiap anak yang ikut dikenakan iuran bulanan. Sistem usahanya dengan format bagi hasil untuk kita sebagai pelatih dan pemilik lapangan.

2. Buka Usaha Sendiri (Berwirausaha)
Mungkin masih jarang di negara kita, lulus sekolah terus berwirausaha alias  punya bisnis sendiri. Padahal ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Kalau punya orangtua pengusaha, biasanya anak akan mudah mengikuti jadi pengusaha. Sayangnya sebagian besar orangtua berharap anaknya jadi pekerja.

Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh anak muda. Orang sering menyebut modal uang sebagai kendala, padahal semestinya tidak. Untuk memulai usaha hanya perlu 1 M yaitu MAU. Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Modal uang bisa dicari dari keluarga sendiri atau pinjam sana sini. Tidak semua usaha perlu modal uang besar untuk memulainya.

Buka usaha bisa disesuaikan dengan minat atau hobi yang kita miliki. Mungkin yang suka ngoprek motor bisa bikin bengkel. Bikin warnet dan game online, buka distro, kios pulsa, cafe atau warung makan, dan sebagainya. Jangan gengsi jadi pengusaha karena statusnya yang masih dianggap kurang keren di mata masyarakat. Padahal kalo mau kaya mestinya jadi pengusaha.

1. Kursus
Tujuan kursus adalah meningkatkan keterampilan teknis yang siap pakai. Jadi kursus lebih banyak praktek daripada teori. Bahkan sering dilengkapi dengan magang atau praktek kerja. Jenis kursus yang bisa ditempuh pun banyak dengan biaya dan fasilitas yang bervariasi.

Bagi mereka yang suka komputer bisa kursus desain grafis supaya bisa merancang logo, desain kaos, banner dan sebagainya.  Bisa juga bikin komik atau film kartun kalau kursus animasi 3 dimensi. Merancang website keren dipelajari di kursus desain web. 

Bagi kamu yang memiliki minat menjadi fotografer, menjadi filmmaker, menjadi kamera person, menjadi editor video, dan lain-lain. Kamu perlu masuk kursus broadcast sebagai pilihan, karena disana kamu akan banyak belajar bagaimana menjadi yang kamu impikan. Sebagai catatan keterampilan tersebut banyak yang orang belum miliki.


Buat yang suka mode ikutan aja kursus desain fashion, kamu bisa jadi desainer top. Kursus menjahit atau memasak pun bukan hal tabu untuk diikuti. Banyak penjahit bagus bisa berpenghasilan tinggi dengan membuka usaha menjahit di rumah. Begitu juga dengan koki atau chef yang bisa menyajikan masakan enak, bisa buka usaha sendiri atau kerja di restoran ternama.

Masih banyak jenis kursus lainnya. Sesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki. Pada umumnya biaya kursus lebih murah daripada kuliah. Waktunya pun lebih singkat. Ilmu dan keterampilan yang didapatkan bisa langsung diterapkan untuk melamar kerja atau buka usaha.

Untuk menopang atau membangkitkan diri menjadi pekerja lepas (freelance) dan wirausaha kamu harus menggali potensi diri dan mendalami secara baik, yakni dengan cara mengikuti kursus, workshop dan seminar. Meneruskan kuliah ke perguruan tinggi untuk mengasah skill perlu jangka panjang sedangkan kamu perlu percetakan perubahan maka cara yang paling tepat adalah mengikuti kursus. 


Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !