Seringkali pada saat kita bertemu dengan para pelaku yang mengaku broadcaster, kita mendapati cacian hanya karena pada saat kita membuat program acara tv baik drama dan nondrama menggunakan camera sejenis Sony HXR MC 1500 atau HXR MC 2500 atau menggunakan Handycam dari berbagai merk, mereka akan mengatakan itu bukan camera standar broadcast! Begitu lantangnya berbicara. Kejadian ini dialami saya sendiri ketika berkunjung ke salah satu Akademi Multimedia dan Broadcast TV terkenal di kota pelajar, di sana saya mendapati tanggapan kurang positif dari mereka. Sebagian menganggap bahawa peralatan broadcast tv itu sangat mahal, hingga mengatakan apa itu SMK Broadcast TV apa itu Akademi Broadcast? Wong alat [baca: camera, lighting dll] yang digunakan saja cuma handycam ko dibilang sekolah broadcast. Cibiran ini terus datang dan saya dengar hingga kini, tulisan ini akan sedikit mengurai dan memberikan pemahaman tentang Broadcast Standar Equipment yang digunakan di seluruh dunia.
Agar tidak bias saya akan menjelaskan perbedaan Film, Video dan Televisi. Apa sih bedanya?
Broadcast equipment yang ada hari ini telah berkembang, dan media apa pun bisa masuk televisi sebagai alat rekamnya. Tak heran jika salah satu stasiun tv ada yang mengambil seluruh content program acaranya diambil dari YouTube dengan tingkat resolusi gambar yang jelek bahkan cenderung kabur, tapi acara ini mengalami peningkatan rating yang baik hingga acara sejenis pun diproduksi lagi dengan nama yang beda dan konten yang beda pula tapi sumber tetap mengambil dari YouTube. Jika kita perhatikan seksama terkenalnya beberapa artis dadakan juga terkenal dari YouTube ini dengan merekam gambar dengan kamera seadanya dan kemudian di-upload (ungguh), justru menjadi terkenal. Apakah gambar yang mereka rekam standar broadcast?
Perkembangan gadget juga mengalami revolusi yang luar biasa, dari yang tadinya hanya untuk menikmati musik kini beberapa gadget telah merekomendasikan bisa untuk melihat dan merekam dengan berbagai kualitas ada yang berformat mpeg, mpg4, mp4, 3g, mov, dll.
Nah ternyata jika kita simpulkan dari kasus yang ada maka akan mengkrucut menjadi sebuah resume. Pada dasarnya equipment broadcast terbagi menjadi 3 yakni: Consumer Equipment, Prosumer Equipment, dan Professional Equipment. BACA PERALATAN STANDAR BROADCAST TV
Oleh : Anton Mabruri – Praktisi Broadcast, Filmmaker, dan Penulis
Like Me Anton Mabruri KN
Follow Me Anton Mabruri KN
Agar tidak bias saya akan menjelaskan perbedaan Film, Video dan Televisi. Apa sih bedanya?
Televisi biasanya merujuk kepada suatu media siaran yang menyiarkan program acaranya dengan dipancarluaskan melalui transmitter, kabel optik, jaringan atau satelit ke khalayak ramai serta sebagai bagian dari komunikasi publik.
Video biasanya merujuk kepada selain produksi nonbroadcast television. Home video (video shooting) dan corporate media ada dalam bagian ini. Yang secara konvensional terminologi ini, kebanyakan program-programnya didistribusikan ke toko video, online, atau untuk lingkungan internal perusahaan. Video juga bisa menjadi bagian dari konten televisi, tetapi tidak semua masuk di lingkungan media penyiaran.
Film diartikan sebagai sebuah project pengambilan gambar (shot) dengan menggunakan seluloid yang media pemutarannya menggunakan layar lebar (sinema). Hari ini dengan begitu banyaknya pembuat film indie, penggunaan video untuk pengambilan gambar menjadi pilihan karena lebih murah.Pada prinsipnya broadcast tv adalah siaran tv, sejak munculnya komputer dan jaringan kemudian muncullah yang disebut multimedia. Kemunculan multimedia ini menjadikan istilah media rekam seperti film dan tv menjadi sedikit absurd dan rancu. Meskipun perkembangan multimedia menjadi tonggak kebangkitan dunia komunikasi modern yang tanpa sekat [baca: tedeng aling-aling], dan juga sangat membantu dalam menyebarkan informasi apapun issunya. Multimedia pulalah yang menggabungkan sistem komunikasi dan informasi masuk dan keluar dari segala penjuru arah. Baik, penulis tidak akan membahas multimedia hal ini hanya sebagai pengetahun umum bagi para broadcaster.
Broadcast equipment yang ada hari ini telah berkembang, dan media apa pun bisa masuk televisi sebagai alat rekamnya. Tak heran jika salah satu stasiun tv ada yang mengambil seluruh content program acaranya diambil dari YouTube dengan tingkat resolusi gambar yang jelek bahkan cenderung kabur, tapi acara ini mengalami peningkatan rating yang baik hingga acara sejenis pun diproduksi lagi dengan nama yang beda dan konten yang beda pula tapi sumber tetap mengambil dari YouTube. Jika kita perhatikan seksama terkenalnya beberapa artis dadakan juga terkenal dari YouTube ini dengan merekam gambar dengan kamera seadanya dan kemudian di-upload (ungguh), justru menjadi terkenal. Apakah gambar yang mereka rekam standar broadcast?
Perkembangan gadget juga mengalami revolusi yang luar biasa, dari yang tadinya hanya untuk menikmati musik kini beberapa gadget telah merekomendasikan bisa untuk melihat dan merekam dengan berbagai kualitas ada yang berformat mpeg, mpg4, mp4, 3g, mov, dll.
Nah ternyata jika kita simpulkan dari kasus yang ada maka akan mengkrucut menjadi sebuah resume. Pada dasarnya equipment broadcast terbagi menjadi 3 yakni: Consumer Equipment, Prosumer Equipment, dan Professional Equipment. BACA PERALATAN STANDAR BROADCAST TV
Oleh : Anton Mabruri – Praktisi Broadcast, Filmmaker, dan Penulis
Like Me Anton Mabruri KN
Follow Me Anton Mabruri KN
No comments:
Write komentar