Inilah revolusi sesungguhnya dalam dunia komunikasi modern abad milenium yang melahirkan generasi milenial. Peran internet dalam keseharian manusia telah membuat kita addict (candu), kemana pun kita melangkah selalu mendampingkan internet sebagai teman, sahabat, guru, dan lain-lain dengan segala macam istilah hari ini. Berbagai macam konten mengisi internet secara simultan, dan tak henti-hentinya beradaptasi mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sejak teknologi smartphone ditemukan dan dikembangkan sedemikian rupa, seolah internet dan kehidupan individu manusia tak ada jarak dan sekat. Mulai dari membaca artikel, berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman (media sosial), mendengarkan musik, menonton film, dan menonton televisi semua hanya cukup di smartphone yang tersambung dengan internet.
Televisi Internet atau televisi daring adalah situs web yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya. Untuk dapat mengaksesnya, kita hanya perlu menguhubungkan ke komputer pribadi kita dengan koneksi Internet broadband berlangganan (sumber : wikipedia).
Televisi Internet sering juga disebut dengan sebutan Television on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol) atau Televisi Protokol Internet, Vlog, dan juga Vodcast/Podcast atau VOD (Video On Demand). Secara prinsip Televisi Internet berbeda dengan televisi terestrial konvensional biasa. Keduanya baik terestrial analog dan terestrial digital memang menayangkan banyak acara yang serupa, tetapi televisi Internet lebih beragam dibandingkan stasiun televisi lokal yang biasa kita tonton di rumah atau pun televisi kabel berlangganan.
Selain itu Televisi Internet ini biasa disiarkan secara pribadi oleh para pengguna internet atau bisa juga oleh sekelompok orang atau perusahaan televisi besar yang juga punya layanan televisi online di Internet. Nah, beberapa yang berhasil dimanfaatkan oleh pribadi dan kelompok (komunitas) antara lain:
Vlog
Video-Blogging, atau bisa disingkat vlogging (diucapkan Vlogging, bukan V-logging), atau vidblogging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel (smartphone) berkamera, kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging. (Baca : Nge-Vlog Yuk)
Vlog ini telah merambah signifikan di Negeri ini, meskipun jujur sebenarnya agak terlambat dibanding dengan negara-negara Eropa dan Amerika yang sudah sangat familiar dengan Vlog sejak tahun 2009. Apalagi sejak Kepala Negara (Presiden Joko Widodo) kita juga rajin membuat Vlog gaungnya sangat positif, beberapa kreator muda pun mulai terarik dan mengembangkannya sebagai media komunikasi dan informasi suatu kegiatan sehari-hari atau sebagai media promosi.
Vodcast / VOD
Video-on-demand (disingkat VOD) Istilah lainnya adalah Vodcast atau Video Podcast adalah sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. Fungsi VOD seperti layaknya video rental, di mana pelanggan dapat memilih program atau tontonan ketika Anda menginginkannya untuk tayang. Pilihan program dapat berupa sederet judul film, serial TV, acara realitas, video streaming, dan program lainnya. Tidak hanya menonton, khalayak pun dapat menyimpan serta mengunduh program semau mereka. Untuk menontonnya khalayak dapat menggunakan set-top box dari video yang sudah diunduh, atau menggunakan komputer, ponsel, dan alat-alat komunikasi elektronik lainnya yang berkemampuan mengakses konten audio dan visual. Sebagian VOD memberikan pelayanan dengan sistem pembayaran per tayangan pay-per-view.
Sistem ini juga telah mampu menciptakan kreator (pembuat program tv) berbakat sekelas Raditya Dika dan atau Bayu Skak mampu menyihir isi YouTube oleh tayangan-tayangan mereka. Berbekal cerita anti mainstream kemudian mereka mencoba menciptkan konten-konten kreatif, meskipun secara kaidah sinematik terkadang mereka tak beraturan. Mereka lebih banyak menguatkan unsur naratifnya dan agak mengabaikan unsur sinematik, tapi justru itulah yang membuat mereka sukses.
Lifecasting
Ini merupakan salah satu siaran video streaming mengenai seseorang atau suatu objek dengan media digital. Umumnya lifecasting disiarkan melalui media Internet, yang ditayangkan secara langsung dan terus-menerus. Konsep seperti ini juga sering digunakan dalam televisi lokal biasa di rumah-rumah.
Untuk yang terakhir ini, biasanya beberapa pembuat konten program dalam melakukan streaming juga masih mengandalkan media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube dan lain-lain. Bahkan beberapa menyiarkan isi ceramah seorang Da’i secara langsung hanya dengan smartphone yang mereka miliki, tentu harus menggunakan kuota data internet agar mampu menjalankan siarannya secara langsung.
Itu semua berkat perkembangan teknologi elektronika komunikasi, sehingga dengan demikian alat kontrol siaran televisi kembali kepada individu masing-masing. Hingga pada suatu ketika, jika televisi terestrial tidak lagi menarik, maka setiap individu atau setiap kelompok (komunitas) dapat membangun dan menciptakan konten program televisi sendiri. Kenyataannya banyak pula dari mereka yang sukses dengan membuat Vlog, VOD, dan Lifecasting, hingga YouTube (Google) pun melirik dan membayar Anda sebagai pengisi konten. Ada sisi baiknya memang, produk-produk hasil kemajuan teknologi di bidang elektronika komunikasi dan komputer seperti: saluran telepon, radio, televisi, jaringan komputer atau internet dan satelit. Hal ini sangat membantu mempercepat dan memperluas jangkaun arus informasi. Informasi yang masuk melalui media elektronik sulit dibendung dan disaring, oleh karena itu harus diatasi dengan mengimbanginya seperti memberikan informasi dengan cara dan media yang sama.
Kemajuan teknologi informasi dan komuniksi yang sangat pesat membuat dunia terasa makin kecil dan transparan serta makin terasa cepat berubah. Apalagi dengan adanya isu globalisasi, batas-batas yang selama ini membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi makin tipis dan kabur. Bahkan saat ini informasi telah menjadi komoditi yang memiliki arti ekonomis, politis maupun strategis. Sehingga penguasaan dalam bidang informasi dan komunikasi ini sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar dapat maju dan berkembang tidak ketinggalan oleh bangsa lain di dunia.
Di sarikan dari buku Manajemen Produksi Program TV Non-drama, News & Sport oleh Anton Mabruri KN
Televisi Internet atau televisi daring adalah situs web yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya. Untuk dapat mengaksesnya, kita hanya perlu menguhubungkan ke komputer pribadi kita dengan koneksi Internet broadband berlangganan (sumber : wikipedia).
Televisi Internet sering juga disebut dengan sebutan Television on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol) atau Televisi Protokol Internet, Vlog, dan juga Vodcast/Podcast atau VOD (Video On Demand). Secara prinsip Televisi Internet berbeda dengan televisi terestrial konvensional biasa. Keduanya baik terestrial analog dan terestrial digital memang menayangkan banyak acara yang serupa, tetapi televisi Internet lebih beragam dibandingkan stasiun televisi lokal yang biasa kita tonton di rumah atau pun televisi kabel berlangganan.
Selain itu Televisi Internet ini biasa disiarkan secara pribadi oleh para pengguna internet atau bisa juga oleh sekelompok orang atau perusahaan televisi besar yang juga punya layanan televisi online di Internet. Nah, beberapa yang berhasil dimanfaatkan oleh pribadi dan kelompok (komunitas) antara lain:
Vlog
Video-Blogging, atau bisa disingkat vlogging (diucapkan Vlogging, bukan V-logging), atau vidblogging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel (smartphone) berkamera, kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging. (Baca : Nge-Vlog Yuk)
Vlog ini telah merambah signifikan di Negeri ini, meskipun jujur sebenarnya agak terlambat dibanding dengan negara-negara Eropa dan Amerika yang sudah sangat familiar dengan Vlog sejak tahun 2009. Apalagi sejak Kepala Negara (Presiden Joko Widodo) kita juga rajin membuat Vlog gaungnya sangat positif, beberapa kreator muda pun mulai terarik dan mengembangkannya sebagai media komunikasi dan informasi suatu kegiatan sehari-hari atau sebagai media promosi.
Vodcast / VOD
Video-on-demand (disingkat VOD) Istilah lainnya adalah Vodcast atau Video Podcast adalah sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. Fungsi VOD seperti layaknya video rental, di mana pelanggan dapat memilih program atau tontonan ketika Anda menginginkannya untuk tayang. Pilihan program dapat berupa sederet judul film, serial TV, acara realitas, video streaming, dan program lainnya. Tidak hanya menonton, khalayak pun dapat menyimpan serta mengunduh program semau mereka. Untuk menontonnya khalayak dapat menggunakan set-top box dari video yang sudah diunduh, atau menggunakan komputer, ponsel, dan alat-alat komunikasi elektronik lainnya yang berkemampuan mengakses konten audio dan visual. Sebagian VOD memberikan pelayanan dengan sistem pembayaran per tayangan pay-per-view.
Sistem ini juga telah mampu menciptakan kreator (pembuat program tv) berbakat sekelas Raditya Dika dan atau Bayu Skak mampu menyihir isi YouTube oleh tayangan-tayangan mereka. Berbekal cerita anti mainstream kemudian mereka mencoba menciptkan konten-konten kreatif, meskipun secara kaidah sinematik terkadang mereka tak beraturan. Mereka lebih banyak menguatkan unsur naratifnya dan agak mengabaikan unsur sinematik, tapi justru itulah yang membuat mereka sukses.
Lifecasting
Ini merupakan salah satu siaran video streaming mengenai seseorang atau suatu objek dengan media digital. Umumnya lifecasting disiarkan melalui media Internet, yang ditayangkan secara langsung dan terus-menerus. Konsep seperti ini juga sering digunakan dalam televisi lokal biasa di rumah-rumah.
Untuk yang terakhir ini, biasanya beberapa pembuat konten program dalam melakukan streaming juga masih mengandalkan media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube dan lain-lain. Bahkan beberapa menyiarkan isi ceramah seorang Da’i secara langsung hanya dengan smartphone yang mereka miliki, tentu harus menggunakan kuota data internet agar mampu menjalankan siarannya secara langsung.
Itu semua berkat perkembangan teknologi elektronika komunikasi, sehingga dengan demikian alat kontrol siaran televisi kembali kepada individu masing-masing. Hingga pada suatu ketika, jika televisi terestrial tidak lagi menarik, maka setiap individu atau setiap kelompok (komunitas) dapat membangun dan menciptakan konten program televisi sendiri. Kenyataannya banyak pula dari mereka yang sukses dengan membuat Vlog, VOD, dan Lifecasting, hingga YouTube (Google) pun melirik dan membayar Anda sebagai pengisi konten. Ada sisi baiknya memang, produk-produk hasil kemajuan teknologi di bidang elektronika komunikasi dan komputer seperti: saluran telepon, radio, televisi, jaringan komputer atau internet dan satelit. Hal ini sangat membantu mempercepat dan memperluas jangkaun arus informasi. Informasi yang masuk melalui media elektronik sulit dibendung dan disaring, oleh karena itu harus diatasi dengan mengimbanginya seperti memberikan informasi dengan cara dan media yang sama.
Kemajuan teknologi informasi dan komuniksi yang sangat pesat membuat dunia terasa makin kecil dan transparan serta makin terasa cepat berubah. Apalagi dengan adanya isu globalisasi, batas-batas yang selama ini membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi makin tipis dan kabur. Bahkan saat ini informasi telah menjadi komoditi yang memiliki arti ekonomis, politis maupun strategis. Sehingga penguasaan dalam bidang informasi dan komunikasi ini sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar dapat maju dan berkembang tidak ketinggalan oleh bangsa lain di dunia.
Di sarikan dari buku Manajemen Produksi Program TV Non-drama, News & Sport oleh Anton Mabruri KN
No comments:
Write komentar