meta keyword --->

Wednesday 22 February 2017

APA PERBEDAAN INTERLACED DAN PROGRESSIVE DALAM VIDEO (JANGAN DISEPELEKAN!)


Ketika kamu membuat new project atau new sequence di software editing, ada satu parameter yang harus ditentukan, yaitu Field Dominance. Begitu pun ketika menggunakan software konverter. (Di software editing, kamu bisa melihatnya dengan meng-klik-kanan sequence, lalu pilih settings)

field dominance setting
Pentingkah pengaturan ini? Penting banget! (terutama bagi kamu yang mengerjakan program-program TV). Field Dominance ini akan berpengaruh pada cara monitor menampilkan video.

Coba perhatikan gambar berikut!


Kamu lihat gambar yang bergetar? Itulah yang terjadi kalau kamu salah memilih Field Dominance.
Field Dominance ini merujuk pada dua cara monitor menampilkan video, yaitu interlace dan progressive.

Banyak sekali yang tidak paham soal ini. Akibatnya banyak tayangan (TV) yang bergetar, gerakan objek tidak mulus, seakan berbayang. Ada juga yang sok tahu.. “ah gue mah selalu setting progressive, karena progressive lebih bagus”. Tidak sesimpel itu Guys! Karena interlaced dan progressive bukan soal selera. Tapi ada latar belakang teknis di belakangnya.

Perlu diingat ada dua standar format Full HD: 1080i dan 1080p. Huruf i dan p di sana pun mewakili dua mode itu, interlaced atau progressive. Karena itu, di artikel ini kita coba gali lebih dalam.

Kembali Ke Frame Rate
Untuk memahami dari mana munculnya interlaced dan progressive, kamu harus mengerti dulu seluk beluk frame rate. Frame rate adalah banyaknya gambar yang diputar dalam satu detik. Biasanya diukur dalam fps (frame per second). Teori ini sering disebut ilusi gambar bergerak, gambar berganti setiap sepersekian detik sehingga otak manusia mempersepsikannya sebagai gambar bergerak, bukan sebagai deretan foto. Maka aturannya sederhana, semakin tinggi frame rate, semakin realistis gerakan objek dalam video atau real time.

frame rate horse


Sebagai sebagai gambaran logika seperti ini, bila terdapat gambar tertulis angka 16 fps, itu artinya dalam 1 detik terdapat 16 gambar. Gambar itu sudah cukup untuk menipu otak, sehingga kita mempersepsikan gerakan (perception of motion). Maka pada saat itu digunakanlah standar 24 fps, walau pun sekarang juga masih digunakan. Tapi ada masalah yang muncul ketika itu, yaitu gambar  flickerFlicker itu seperti gambar di bawah ini. Seperti cahaya berkedip-kedip namun kanan kiri terdapat bayangan hitam seperti membentuk shadow dan terus berkedip-kedip.

flicker

Logikanya sederhana..
Proyektor menyinari film (seluloid) untuk menampilkan gambar ke layar. Yang mungkin kamu gak sadar adalah.. sebetulnya cahaya dari proyektor itu tidak terus menerus menyinari film. Tapi ada jeda di mana cahaya itu di-blokir ketika frame diganti. Itu diperlukan supaya pergantian frame tidak terlihat ‘ngeblur’. Itulah yang menimbulkan flicker. Karena cahayanya ‘putus-putus’.


Maka Thomas Edison sebagai penemu mekanik proyektor film ketika itu membuat perhitungan bahwa frame rate harus lah 46 fps atau lebih supaya flicker ini tidak terlihat. Masalahnya, saat itu berarti membutuhkan gambar atau film-strip yang lebih banyak. Ujung-ujungnya balik lagi ke biaya. Biayanya mahal. Tapi ada yang berfikiran jenius! Tidak perlu menambah frame. Cukup menjalankannya dua atau tiga kali setiap frame.

Artinya.. kalau menggunakan shutter blade ganda (perhatikan animasi di bawah), maka 24 fps akan tampak seperti 48 fps dan flicker tidak akan terlihat. Simpel bukan!?

simplex-e-7-single-shutter-animation-second

Lalu Bagaimana Dengan Broadcast TV?
Televisi pun sama, harus memutar frame rate yang cukup agar flicker tidak terlihat. Flicker di TV terjadi karena monitor pun harus me-refresh setiap gambar di layar (diukur dalam refresh rate). Dari sinilah muncul teknik interlaced dalam TV.

Apa Itu Interlaced?
Supaya lebih paham, kita harus kembali ke jaman TV tabung (CRT). Gambar yang terbentuk di TV tabung dijalankan dengan cara menembakkan elektron ke layar. Ketika elektron itu menyentuh layar, maka sebuah titik di layar akan bercahaya (dalam LCD disebut piksel). Si penembak elektron (sinar katoda) itu harus menyusun setiap titik di layar sampai penuh dari kiri ke kanan di setiap barisnya sampai penuh. Dan itu harus dilakukan setiap frame. Proses ini disebut scanning.


Dalam standar PAL (Phase Alternating Lines), dia harus menyelesaikan 625 baris setiap frame.

Masalahnya.. proses ini dibatasi oleh bandwidth (lebar pita frekuensi), di mana gambar ditransmisikan melalui gelombang radio (UHF) yang pada akhirnya mengendalikan arus listrik di dalam TV. Akibatnya proses scanning pun terbatas. Frame rate tidak bisa terlalu tinggi karena bandwidth membatasinya. Sementara itu dia harus menghindari flicker. (Ingat hukum Thomas Edison bahwa flicker bisa dihindari kalau frame rate di atas 46 fps).

Maka ditemukanlah teknik interlaced. Yaitu membagi frame menjadi dua baris: baris ganjil dan baris genap. Pertama, si penembak elektron akan menyelesaikan baris 1, 3, 5, dst sampai baris ganjil terbawah. Kemudian dia kembali ke atas untuk mengisi baris 2, 4, 6, dst sampai baris genap terbawah.

Dengan teknik ini, seolah-olah frame rate jadi dua kalinya (karena di jalankan dua tahap) dan flicker tidak tampak lagi. Karena itu 25 fps dalam mode interlaced disebut 50i, karena 2 x 25 fps (i=interlaced).



Dampak Interlaced Terhadap Monitor Digital
Dari uraian di atas harusnya kamu sudah paham bahwa interlaced hanya berlaku di TV. Karena kendala bandwitdh dan flicker tadi. Makanya mode interlaced ini tidak akan berjalan normal kalau diputar di monitor komputer. Karena monitor komputer (dan layar-layar digital lainnya) bekerja secara progressive. Dia tidak mengenal interlace. Progressive membentuk gambar dengan cara normal, yaitu menyusunnya secara berurut. Karena itu.. kalau kamu memutar video ber-interlaced di monitor komputer, maka akan tampak bergaris.


Sekarang kamu bisa menjawab: Mana yang lebih bagus kualitasnya, interlaced dan progressive?
Jawabannya adalah tergantung kamu mau menayangkannya di mana. Kalau di monitor komputer, HP, internet, LED (dengan mencolok flashdisk) kamu harus pilih progressive. Tapi kalau video itu harus kamu kirim ke stasiun televisi untuk dibroadcast, pilihlah interlaced.

Persoalan ini harus dipahami karena masih banyak yang salah kaprah. Orang TV yang tidak paham teknis menganggap bahwa interlaced itu jelek karena tampak berbayang (bergaris). Kalau dia melihatnya di layar komputer, ya iya pasti bergaris. Video itu kan untuk TV, maka lihatlah hasilnya di monitor TV.

Upper dan Lower Dalam Software Editing
Dalam software editing, kalau kamu memperhatikan sequence setting, kamu disuruh menentukan Field Dominance. Yang terdiri dari tiga pilihan:

  1. Upper
  2. Lower
  3. None

Kalau kamu memilih upper atau lower, itu artinya video yang dihasilkan akan ada dalam mode interlaced. Sedangkan none artinya progressive. Upper tidak lain adalah baris ganjil. Sedangkan lower adalah baris genap.

fcp field dominance
Apa maksudnya field dominance? Dan mana yang harus dipilih antara upper dan lower? (yang gak mau pusing sebaiknya lewat bagian ini)

Sebenarnya dalam mode interlaced tidak dikenal istilah frame. Yang ada adalah field. Field yang dimaksud baris ganjil dan baris genap, atau upper dan lower. Jangan salah paham.. kedua field ini tidak dihasilkan dengan memecah satu gambar yang sama jadi dua! Tapi dihasilkan dari dua gambar yang berbeda. Field upper diambil dari gambar yang satu tapi diambil baris genapnya, sedangkan field lower diambil dari gambar berikutnya, tapi diambil baris ganjilnya. Ilustrasinya seperti ini..

Field dominance
Ilustrasi di atas mungkin akan membuat pertanyaan: gambarnya jadi aneh dong? Tidak! Karena ke dua field ini tidak berjalan secara simultan. Tapi berjalan selang seling: upper, lower, upper, lower, dst secara cepat. Sehingga akan tampak normal (kecuali di montior progressive).


Yang menjadi masalah adalah field satu itu upper atau lower. Kalau field 1 adalah upper, berarti field 2 adalah lower. Kalau field 1 adalah lower, berarti field 2 adalah upper. Inilah yang dimaksud field dominance.

Kalau menggunakan source progressive (misalnya dari DSLR atau Mirrorless), tidak jadi masalah memilih upper atau lower di sequence setting. Yang sering menimbulkan masalah adalah yang source-nya sudah ber-interlaced (misalnya hasil capture dari miniDV atau DV Cam).

Field dominance di source dan sequence harus sama. Kalau tidak, gambar akan tampak bergetar atau berbayang. 

(Kalau tidak percaya, coba tonton beberapa program TV di beberapa stasiun televisi! Masih banyak tayangan yang seperti ini. Heran.. kenapa lolos QC? )


Untuk kamu yang kerja di TV.. ini rumusnya! Semua format video yang memiliki mode interlaced adalah Upper, kecuali DV. Yap, DV PAL pasti selalu lower. Selainnya adalah Upper. Bahkan di software converter MPEG Streamclip ada peringatannya.

mpeg streamclip field dominance

Format-format Video yang Memiliki Interlaced
Ingat.. format video bukan sekedar menetukan file: mp4, mov, avi, dan sejenisnya. Tapi yang dimaksud format video adalah karakteristik apa saja yang ada dalam video, seperti codec, frame rate, frame size, dll. Termasuk apakah video itu memiliki interlace atau tidak. (Bagi yang tidak paham format, sebaiknya baca dulu artikel Tentang Codec)

Mengetahui format yang benar penting ketika melakukan setting kamera, setting project di software editing, dan setting di software converter. Cara mengetahui interlaced dan progressive dalam format video gampang! Kalau ada huruf ‘i’ itu artinya interlaced. Sedangkan ‘p’ adalah progressive. Seperti dalam format HD.. 1080i adalah interlaced, sedangkan 1080p adalah progressive.

Interlace progressive sestting

pmw format
Kamu harus tahu juga bahwa semua format yang ada dalam kategori MPEG-4 seperti h.264 adalah progressive. Sedangkan semua format yang ada dalam kategori MPEG-2 bisa interlaced bisa progressive. (kalau kamu belum paham MPEG-2 dan MPEG-4, baca lagi artikel Tentang Codec)

Foto, Gambar, dan Grafis Dalam Interlaced
Video progressive (tidak ber-interlaced), tidak akan menimbulkan masalah ketika digunakan dalam sequence editing interlaced. Tapi gambar diam (foto, logo, grafis, dll) lain cerita. Hati-hati! Gambar itu kemungkinan akan tampak bergetar atau flicker kalau kamu menggerakkannya di software editing.

(Ingat.. getaran ini tidak akan tampak di monitor komputer. Kamu harus melihatnya di TV)

Itu terjadi karena gambar hanya terdiri dari satu frame (dan sudah pasti progressive). Software editing tidak terlalu baik dalam ‘menggerakan’ gambar yang pada dasarnya diam. Karena dari frame ke frame, objeknya tidak berubah sama sekali (kecuali hanya posisinya saja ketika digerakkan oleh keyframe). Sementara dalam mode interlaced, field 1 dan field 2 saling bersusulan. Maka akan tampak seolah-olah gambar itu maju mundur (bergetar).

Ada beberapa teknik untuk menghindarinya:

  1. Kalau gambar itu Kamu buat di Photoshop, Illustrator, dan sejenisnya.. berikan filter De-Interlace sebelum digunakan di software editing.
  2. Atau Kamu juga bisa memberikan filter De-Interlace pada gambar itu di software editing.
  3. Kalau kamu mau menggerakkan gambar-gambar itu (termasuk teks) supaya halus, sebaiknya gerakkan di After Effects, setelah itu kamu bisa menggunakannya di software editing.


Filter De-Interlace di Photoshop
Filter De-Interlace di FCP 7
Untuk Premiere, Kamu bisa memberikan De-Interlace dengan cara meng-klik kanan klip yang ada di timeline, lalu pilih Field Option dan pilih Always Deinterlace.

De-Interlace di Premiere

Kesimpulannya
Interlaced dan Progressive bukanlah persoalan sepele. Terutama buat Kamu yang memproduksi tayangan untuk TV (TV Commercial, program TV, Videoklip, dll).

Catat selalu:

  1. TV selalu dibroadcast dalam mode intelace (setidaknya sebelum TV Digital resmi digunakan)
  2. Video ber-interlaced akan tampak bergaris di monitor komputer, tapi normal di TV
  3. Untuk selain tayang di TV, gunakan progressive
  4. Pastikan setting Upper dan Lower benar untuk sequence interlaced
  5. Foto, logo, grafis.. pastikan diberi filter De-Interlace sebelum digunakan di sequence interlaced
  6. Kalau artikel ini belum cukup menjelaskan.. kunjungi situs ini yang membedah seluk beluk interlaced
Sebelum kami memposting  ulang tulisan ini, kami menelaah sejauh mana tulisan dari www.rumaheditor.com ini ditulis. Sebelum itu kami mohon ijin berbagi tulisan ini kepada komunitas blogger kami, sebagai bentuk berbagi pengetahuan yang cukup penting. Terima kasih sebelumnya kami ucapkan. Salam


Sumber : http://rumaheditor.com/interlace-progressive/
AUTHOR: DANI NURDIMAN | March 12, 2016

5 comments:
Write komentar
  1. Seperti yg di jelaskan dalam artikel ini, bahwa 50i itu adalah 25fps, yg dpt diartikan sbg 2x25 interlace.
    Pertanyaan saya apakah juga berlaku pada format video digital skrg ini bhwa pilihan format 50p itu juga 25fps yg diartikan sebagai 2x25 progressif scan?
    Semoga tim mind8 memberikan pencerahannya,thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan Mas Yudi pas banget, kami baru saja QC (Quality Controle) dengan stasiun tv mengenai kebutuhan konten tv yang tentu akan ditayangkan di tv. Ini contoh kasus nyata, ada video yang sudah berformat digital dikirim ke stasiun untuk dibrodkestingkan, format videonya 1080p (1920x1080p) dengan codec H.264 file progressive aspect ratio 16:9 pada saat diputar sistem ngadat dan video tak mau play. Akhirnya kami cek ternyata memang di TV untuk kebutuhan siaran harus interlaced tidak bisa progressive. Dan ini berlaku untuk format Full HD dan SDTV. Untuk masing-masing software juga punya bawaan sendiri-sendiri tidak sama. Antara FCP dan Premiere CC itu beda ketika akan export untuk TV. Kami ada data syarat untuk bisa masuk QC TV, lain waktu akan kami bahas..

      Salam Broadcast

      Delete
  2. Semoga artikel yang dijanjikan segera dirilis oleh tim mind8pro. Agar para penggarap video bs lebih memahami konten2 yg akan diserahkan utk broadcast tv sesuai dgn kbutuhan.

    ReplyDelete
  3. Mau tanya buat tim mind 8 pro semoga saya mendapatkan pencerahan.
    Kalo saya mau membuat video yang mau saya upload di youtube & bisa di burning di dvd supaya bisa di tonton di tv maka saya harusnya memilih yang mana, yang i ato p waktu recording di camcorder saya?
    Ini pilihan yang ada di video resolution camcorder saya.
    AVCHD: 1920x1080/50p(PS), 25p(FX, FH), 50i(FX, FH), 1440x1080/50i(HQ, LP), MP4: 1280x720 25p, XAVC S HD: 1920x1080/50p, 25p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Surya mungkin bisa baca poin ini

      TV selalu dibroadcast dalam mode intelace (setidaknya sebelum TV Digital resmi digunakan)
      Video ber-interlaced akan tampak bergaris di monitor komputer, tapi normal di TV
      Untuk selain tayang di TV, gunakan progressive
      Pastikan setting Upper dan Lower benar untuk sequence interlaced
      Foto, logo, grafis.. pastikan diberi filter De-Interlace sebelum digunakan di sequence interlaced
      Kalau artikel ini belum cukup menjelaskan.. kunjungi situs ini yang membedah seluk beluk interlaced.

      Bila Anda melakukan live siaran langsung maka gunakan format terintegrasi dengan tv yakni i (interlaced) tapi kalau nantinya akan diedit masuk mesin editing, rekam dengan kualitas progressif lebih baik. Tinggal nanti pada saat akan di export bisa ke interlaced atau progressif.

      Delete

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !