meta keyword --->

Sunday 2 April 2017

Tips : PILIH DSLR VS MIRRORLESS – Dari Sisi Digital Filmmaker



Terus terang sejak awal kamera SLR berrevolusi menjadi DSLR saya fikir ini sudah tuntas dan tidak akan ada lagi jenis kamera yang akan mengungguli jenis kamera DSLR. Ternyata pendapat saya keliru, padahal saya adalah salah satu orang yang berusaha untuk tidak ketinggalan teknologi gadget (gawai) setiap saat. Munculnya kamera jenis mirrorless sebenaranya sudah lama tepatnya tahun 2008, namun karena harganya saat itu cukup mahal maka pengguna DSLR tidak goyah pada jalan pilihannya. Hari ini ternyata prekembangannya justru berbalik banyak jenis kamera mirrorless yang harganya relatif terjangkau. Saya anggap terjangkau bahkan menurut saya murah, ini berkaitan dengan fasilitas fitur kamera yang diberikan.

Berulang kali saya melakukan riset kecil melalui obrolan dengan rekan yang sama-sama bergelut di bidang Seni Audio Visual, membaca literasi, melihat dan menonton video reviu di YouTube dan video lainnya. Sudah itu, saya beruntung selalu mendapatkan kesempatan untuk mencoba dan bahkan melakukan penggarapan video production yang saya tarik ke sistem digital filmmaking. Mengingat peralatan yang saya gunakan adalah kamera DSLR dan Mirrorless.


Berawal dari Canon 60D, 70D, 80D untuk kalangan digital filmmakers saat itu hasil visual yang diperoleh luar biasa takjub, karena gambar sangat sinematik. (Baca: Bagaimana Mencipta Gambar Cinematic) Pengguna Canon 60D, 70D, 80D kebanyakan tentu mereka yang berbajet rendah dan sedang, itu semua bergantung dari pelengkap alat yang digunakan. Berbeda dengan mereka pengguna 5D mark II sekarang sudah 5D mark IV, soal kamera DSLR Canon luar biasa cepat beradaptasinya. Bahkan kamera 5D Mark IV ini telah memiliki resolusi gambar 4K (4096 x 2160) pilihan inilah yang kemudian banyak para videomaker dan atau filmmaker menggunakan kamera ini. Beberapa bahkan untuk produksi commercial (iklan komersil).

Commercial Canon 5D Mark IV

Bagi saya seorang filmmaker jelas yang kita perlukan pada saat akan membuat karya visual adalah kekuatan kamera dalam merekam hal-hal sulit seperti misalnya: lokasi dengan pencahayaan rendah, medan berat, cuaca buruk, equipment minim, mobilitas cepat dan tinggi, dan lain sebagainya. Faktor inilah yang menjadi pertimbangan saya.

Catatan penting saya soal kamera mirrorless adalah :
  • Lebih ringkas dan ringan. Keuntungannya adalah kamu bisa membawa lebih banyak lensa tanpa merasa keberatan. Biasanya kalau membawa satu set sistem DSLR, tas saya kurang lebih beratnya 5kg. Tapi dengan mirrorless, total beratnya di bawah 3kg kecuali kalau membawa cinema lens pasti lebih berat. Dan akan cukup terasa saat jalan-jalan jauh dan naik gunung.
  • Ini yang paling penting mempunyai IS 5-axis, kamera mirrorless bekerja dengan cara menggerakan image sensor sesuai arah gerakan pada sumbu x dan y, gerakan pitch (seperti  gerakan mengangguk), yaw (seperti gerakan menggeleng) dan rolling (seperti  gerakan lensa memutar). Dan ini bisa menggantikan fungsi tripod karena tergantikan dengan adanya teknologi image stabilizer (IS) 5-axis di body kamera.

Sony a7 sII dengan 5 Axis

Commercial olympus omd em10 mark ii

  • Sistem mirrorless mengandalkan live view dan jendela bidik elektronik, ini adopsi dari smartphone sebenarnya. Kita bisa lihat dengan jelas apa fokus dan tidak, juga bisa melihat terang gelap/exposure, histogram, warna, efek khusus dengan jelas. Apa yang dilihat adalah apa yang akan didapatkan. Tidak ada tebak-tebakan dan terkejut seperti di kamera DSLR.
  • Adaptabilitas kamera mirrorless tinggi, karena kita bisa menggunakan lensa lama atau lensa yang bukan semerek dengan adaptor. Untuk manual fokusnya lebih canggih dari kamera DSLR karena banyak kamera mirrorless punya fitur focus peaking.
  • Bisa autofokus ke area mana saja, termasuk ke daerah tepi-tepi frame foto dengan mudah. Di kamera DSLR titik-titik fokusnya biasanya ngumpul di tengah. Kecepatan autofokus kamera mirrorless generasi tahun 2014 juga sudah cepat. Bekerja sangat baik pada low light (cahaya minim/rendah)
Sony a7 sII dengan Low Light

Apa kelebihan dari kamera DSLR ?
Perlu dibahas engga ya, rasanya kamu lebih pintar dari saya. Lagi pula kamera DSLR sudah berkembang cukup lama dan berbagai uji coba juga sudah banyak dilakukan oleh mereka para filmmaker. Yang jelas untuk saat ini kamera DSLR masih bisa diandalkan, mengingat harga yang cukup terjangkau. Hal lainnya ini adalah soal kebiasaan dan persepsi, biasanya klien yang belum terbiasa atau bahkan tidak pernah melihat kamera mirrorless akan meremehkan kemampuan kamera kecil mirrorless. Sebagian orang mengatakan kamera itu harus besar, kalau engga besar berarti itu kamera-kameraan. Padahal teknologi hari ini sudah meringkas dan mengefektifkan pengguna gadget dengan peralatan minim kecil namun kaya fitur, mudah, dan hasil “wah” atau “wow”.

Movie digarap dengan camera 60D

Baiklah ini ulasan singkat tentang kamera DSLR 
  • Jendela bidik optik lebih efektif (jernih, tidak silau, tidak makan daya baterai) saat mengambil gambar di kondisi yang sangat terang maupun gelap. Pegangan yang lebih besar dan dalam lebih mantap saat dipegang, terutama saat mengunakan lensa telefoto zoom. Meskipun kamera mirrorless saat ini menyediakan berbagai aksesoris seperti battery grip atau leathercase yang menurut saya cukup membantu. Tetep ya belain mirrorless, hehehe...
  • Tombol-tombol dan tuas kamera DSLR biasanya lebih besar dan mudah ditemukan dan ditekan. Ini soal kebiasaan saja.
  • Kapasitas baterai lebih tinggi. Satu baterai kamera DSLR yang di charge full biasanya cukup untuk satu hari jalan-jalan, sedangkan perlu sekitar 2-3 baterai untuk kamera mirrorless.
  • Berat kamera kadang dapat membantu, terutama saat kamera di tripod dan angin cukup kencang. Kamera DSLR yang bobotnya lebih berat inersianya lebih tinggi sehingga tahan tiupan angin. Ini kelemahan sekaligus kekalahan telak dari DSLR, karena tidak memiliki teknologi IS apalagi sampai 5 axis.
  • Untuk pekerjaan, persepsi klien ke kamu sebagi videomaker/filmmaker lebih baik. Para videomaker/filmmaker yang mengunakan mirrorless belum dianggap serius. Ini sudah saya bahas.

Akhirnya bagaimana? Apakah kamu masih tetap menjatuhkan pilihan pada kamera DSLR atau berpaling ke lain hati. Semua keputusan ada di tangan kamu, silahkan pertimbangkan lebih masak lagi. Hihiihiii.. Seru ya..

Disarikan dari berbagai sumber literasi teks, audio, dan visual.

Oleh : Anton Mabruri (Praktisi Broadcast tv, Filmmaker dan Penulis)

No comments:
Write komentar

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !